Jumat, 29 April 2016

Manusia Indonesia dengan Manusia Jepang

BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki berbagai macam budaya, adat istiadat dan kebiasaan. Setiap Negara memiliki perbedaan terhadap budayanya dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dalam Negaranya. Pembahasan kali ini akan mengupas perihal perbandingan sistem  tata pemerintahan dan budaya antara negara Indonesia dan Negara Jepang. Sebelum masuk pada pokok bahasan terlebih dahulu akan kita bahas mengenai perbandingan sistem tata pemerintahan dan budaya diantara keduanya. Yang dimaksudkan dengan memperbandingkan di sini ialah mencari dan mensinyalir perbedaan-perbedaan serta persamaan-persamaan dengan memberi penjelasannya.
Sistem pemerintahan adalah sistem yang dimiliki suatu negara dalam mengatur pemerintahannya. Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara itu. Sedangkan Budaya adalah  kristalisasi nilai dan pola hidup yang dianut suatu komunitas. Budaya tiap komunitas tumbuh dan berkembang secara unik, karena perbedaan pola hidup komunitas itu. Perbandingan budaya Jepang dan Indonesia berarti mencari nilai-nilai kesamaan dan perbedaan antara bangsa Indonesia dan bangsa Jepang. 

1.2              Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini seperti :
1.1  Pengertian Budaya
1.2  Mengetahui perbandingan Pemerintahan Negara Indonesia dengan Negara Jepang.
1.3  Mengetahui Perbedaan budaya Negara Indonesia dengan Negara Jepang.
  
1.3            Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan khusus pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana dan dimana letak perbandingan dalam Sistem Pemerintahan dan Budaya Negara Indonesia dengan Negara Jepang .



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Budaya

        Kata Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, Budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Dengan demikian budaya dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan cara hidup yang selalu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Ada pendapat lain yang mengupas kata budaya sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang berarti daya dari budi. 

2.2  Perbandingan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia dengan Negara Jepang 
Perbandingan
Jepang
Indonesia
Bentuk Negara
Monarkhi Konstitusional
Republik (Negara Kesatuan)
Demokrasi
Demokrasi Pasifis
Demokrasi Pancasila
Sistem Pemerintahan
Parlementer
Presidensiil
Kepala Negara
Kaisar
Presiden
Kepala Pemerintahan
Perdana Menteri
Presiden


2.3  Perbedaan Budaya Negara Indonesia dengan Negara Jepang

2.1           Tradisi Penamaan di Jepang

Nama di Jepang terdiri dari dua bagian : family name dan first name. Nama ini harus dicatatkan di kantor pemerintahan (kuyakusho), selambat-lambatnya 14 hari setelah seorang bayi dilahirkan. Semua orang di Jepang kecuali keluarga kaisar, memiliki nama keluarga. Tradisi pemakaian nama keluarga ini berlaku sejak jaman restorasi Meiji, sedangkan di era sebelumnya umumnya masyarakat biasa tidak memiliki nama keluarga. Sejak restorasi meiji, nama keluarga menjadi keharusan di Jepang. Dewasa ini ada sekitar 100 ribu nama keluarga di Jepang, dan diantaranya yang paling populer adalah Satou dan Suzuki. Jika seorang wanita menikah, maka dia akan berganti nama keluarga, mengikuti nama suaminya. 

2.2          Tradisi Penamaan di Indonesia
  
Di Negara Indonesia sendiri tidak terdapat penamaan khusus seperti di Negara Jepang. Tetapi suku di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi memiliki nama keluarga. Dari nama seseorang, kita dapat memperkirakan dari suku mana dia berasal, agama apa yang dianut dsb. Berikut karakteristik nama tiap suku di Indonesia.
*      Suku Jawa (sekitar 45% dari seluruh populasi) : biasanya diawali dengan Su (untuk laki-laki) atau Sri (untuk perempuan), dan memakai vokal “o”. Contoh : Sukarno, Suharto, Susilo, Joko, Anto, Sri Miranti, Sri Ningsih.
*      Suku Sunda(sekitar 14% dari seluruh populasi) : banyak yang memiliki perulangan suku kata. Misalnya Dadang, Titin, Iis, Cecep
*      Suku Batak : beberapa contoh nama marga antara lain Harahap, Nasution.
*      Suku Minahasa : beberapa contoh nama marga antara lain Pinontoan, Ratulangi.
*      Suku Bali : Ketut, Made, Putu, Wayan dsb. Nama ini menunjukkan urutan, bukan merupakan nama keluarga.








2.3       Gerak tubuh untuk memberikan  penghormatan dan kasih sayang dalam Negara Indonesia dan Negara Jepang

Salah satu topik menarik untuk dibahas adalah bagaimana memakai bahasa tubuh untuk mengungkapkan penghormatan. Jepang dan Indonesia memiliki cara berlainan dalam mengekspresikan terima kasih, permintaan maaf, dsb.

Ojigi
Dalam budaya Jepang ojigi adalah cara menghormat dengan membungkukkan badan, misalnya saat mengucapkan terima kasih, permintaan maaf, memberikan ijazah saat wisuda, dsb. Ada dua jenis ojigi : ritsurei (
立礼) dan zarei (座礼). Ritsurei adalah ojigiyang dilakukan sambil berdiri. Saat melakukan ojigi, untuk pria biasanya sambil menekan pantat untuk menjaga keseimbangan, sedangkan wanita biasanya menaruh kedua tangan di depan badan. Sedangkan zarei adalah ojigi yang dilakukan sambil duduk. Berdasarkan intensitasnya, ojigi dibagi menjadi 3 : saikeirei (最敬礼), keirei (敬礼), eshaku (会釈). Semakin lama dan semakin dalam badan dibungkukkan menunjukkan intensitas perasaan yang ingin disampaikan. Saikeirei adalah level yang paling tinggi, badan dibungkukkan sekitar 45 derajat atau lebih. Keirei sekitar 30-45 derajat, sedangkan eshaku sekitar 15-30 derajat. Saikeirei sangat jarang dilakukan dalam keseharian, karena dipakai saat mengungkapkan rasa maaf yang sangat mendalam atau untuk melakukan sembahyang. Untuk lebih menyangatkan, ojigi dilakukan berulang kali. Misalnya saat ingin menyampaikan perasaan maaf yang sangat mendalam. Adapun dalam budaya Indonesia, tidak dikenal ojigi.

Jabat tangan
Tradisi jabat tangan dilakukan baik di Indonesia maupun di Jepang melambangkan keramahtamahan dan kehangatan. Tetapi di Indonesia kadang jabat tangan ini dilakukan dengan merangkapkan kedua tangan. Jika dilakukan oleh dua orang yang berlainan jenis kelamin, ada kalanya tangan mereka tidak bersentuhan. Letak tangan setelah jabat tangan dilakukan, pun berbeda-beda. Ada sebagian orang yang kemudian meletakkan tangan di dada, ada juga yang diletakkan di dahi, sebagai ungkapan bahwa hal tersebut tidak semata lahiriah, tapi juga dari batin.






Cium tangan
Tradisi cium tangan lazim dilakukan sebagai bentuk penghormatan dari seorang anak kepada orang tua, dari seorang awam kepada tokoh masyarakat/agama, dari seorang murid ke gurunya. Tidak jelas darimana tradisi ini berasal. Tetapi ada dugaan berasal dari pengaruh budaya Arab. Di Eropa lama, dikenal tradisi cium tangan juga, tetapi sebagai penghormatan

seorang pria terhadap seorang wanita yang bermartabat sama atau lebih tinggi. Dalam agama Katolik Romawi, cium tangan merupakan tradisi juga yang dilakukan dari seorang umat kepada pimpinannya (Paus, Kardinal). Di Jepang tidak dikenal budaya cium tangan.

Cium pipi
Cium pipi biasa dilakukan di Indonesia saat dua orang sahabat atau saudara bertemu, atau sebagai ungkapan kasih sayang seorang anak kepada orang tuanya dan sebaliknya. Tradisi ini tidak ditemukan di Jepang.

Sungkem
Tradisi sungkem lazim di kalangan masyarakat Jawa, tapi mungkin tidak lazim di suku lain. Sungkem dilakukan sebagai tanda bakti seorang anak kepada orang tuanya, seorang murid kepada gurunya. Sungkem biasa dilakukan jika seorang anak akan melangsungkan pernikahan, atau saat hari raya Idul Fitri (bagi muslim), sebagai ungkapan permohonan maaf kepada orang tua, dan meminta doa restunya.
Baik budaya Jepang maupun Indonesia memiliki keunikan tersendiri dalam mengekspresikan rasa hormat, rasa maaf. Jabat tangan adalah satu-satunya tradisi yang berlaku baik di Jepang maupun Indonesia. Kesalahan yang sering terjadi jika seorang Indonesia baru mengenal budaya Jepang adalah saat melakukan ojigi, wajah tidak ikut ditundukkan melainkan memandang lawan bicara. Hal ini mungkin terjadi karena terpengaruh gaya jabat tangan yang lazim dilakukan sambil saling berpandangan mata. Kesalahan lain yang juga sering terjadi adalah mencampurkan ojigi dan jabat tangan. Hal ini juga kurang tepat dipandang dari tradisi Jepang.





BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan
Perbandingan Sistem Pemerintahan dan budaya antara Indonesia dengan Jepang bermanfaat untuk mengetahui pola berfikir bangsa Indonesia dan bangsa Jepang. Salah satu kesulitan utamanya adalah perbedaan karakteristik kedua bangsa.
Baik budaya Jepang maupun Indonesia memiliki keunikan tersendiri dalam mengekspresikan rasa hormat, rasa maaf. Jabat tangan adalah satu-satunya tradisi yang berlaku baik di Jepang maupun Indonesia.
                                            

                  



sumber :

Jumat, 15 April 2016

Manusia Unggul

BAB I
PENDAHULUAN



Latar Belakang

          Manusia adalah makhluk yang istimewa dibandingkan dengan makhluk-makhlukAllah yang lainnya di alam semesta ini. Keistimewaan tersebut terletak kepada akal yangyang dianugerahkan kepadanya serta peran yang dilakukannya sebagai makhluk yang berakalitu. Peran yang dilakukan manusia dalam berbagai aspek kehidupan seperti aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan lain sebagainya merupakan peran yangdilakukan manusia sebagai makhluk pribadi, makhluk sosial, dan makhluk religius sehinggamanusia merupakan makhluk yang unik satu sama lain.

Maksud dan Tujuan
            Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian manusia sebagai makhluk yang unggul. Membahas kasus studi tentang manusia dan hubungan dengan budayanya dari daerah asal dan memberikan informasi tentang budaya yang berkembang di lingkungan masyarakatnya.

Rumusan Masalah
            Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini seperti :
1 .      Pengertian Manusia
2 .     Pengertian Manusia Unggul
3 .     Ciri-ciri manusia unggul.
4 .   Hubungan manusia unggul dengan budaya dan daerah asal.





BAB II
ISI

1    Pengertian Manusia

 Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.

2  Pengertian Manusia Unggul

Manusia unggul adalah manusia yang mempunyai berbagai kelebihan. Keunggulannya tidak hanya memiliki satu kelebihan. Melainkan memiliki berbagai skill yang dibutuhkan. Manusia unggul ini selalu berorientasi menjadi yang terdepan. Dan, Manusia unggul pastinya berbeda dengan manusia pada umumnya. Perbedaan manusia unggul umumnya terletak pada kemampuan yang dimiliki baik skill dalam menyelesaikan segala persoalan dengan tepat dan cepat maupun kemampuan dalam hal berinovasi menciptakan sesuatu yang baru.



3    Ciri-ciri Manusia Unggul

1.      Religius
2.      Moral Tinggi
3.      Komitmen tanggung jawab tinggi
4.      Semangat belajar tinggi
5.      Semangat kerjat inggi
6.      Motivasi untuk sukses tinggi
7.      Optimis
8.      Daya tahan tinggi
9.      Positif thinking
10.  Mampu memulihkan mental sendiri
11.  Kepekaan social yang tinggi
12.  Kecerdasan emosi yang kuat
13.  Berani mengambil resiko


4    Hubungan Manusia Unggul dengan Budayanya

Manusia dan kebudayaan adalah sesuatu yang saling berkaitan satu dengan lainnya yang tidak dapat terpisahkan dalam interaksi manusia dengan lingkungannya. Manusia dan kebudayaan saling berinteraksi secara timbale balik yang memberikan banyak pengaruh baik maupun buruk terhadap kehidupan manusia dengan lingkungannya,    Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,  yang artinya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Kebudayaan juga disebut sebagai super organic yaitu sebagai sesuatu yang secara turun-temurun diwariskan dari satu generasi kegenerasi lainnya. Kebudayaan di masyarakat dibuat oleh nenek moyang kita dan kita sebagai manusia dipaksa harus beradaptasi mengatai masalah-masalah yang terjadi di kehidupan social masyarakat sehingga dibentuklah sebuah kebudayaan yang dapat memecahkan masalah social tersebut sehingga semua masyarakat dapat mematuhi, mengikuti , dan menghormati kebudayaan tersebut agar hubungan manusia dengan lingkungannya dan kebudayaannya memiliki sistem yang jelas, nyata, dan teratur.  Faktor penting dari hubungan manusia dan kebudayaan adalah manusia. Tanpa manusia suatu kebudayaan tidak dapat terbentuk dengan sendirinya . Oleh karena itu peran manusia dalam pembentukkan kebudayaan sangat penting.


4.1 Contoh Hubungan Manusia dan Kebudayaan

1.  Kebudayaan berdasarkan adat-istiadat, contohnya: Di Jawa Barat dalam suatu pernikahan yang melamar adalah laki-laki, tetapi di Minangkabau yang melamar adalah si perempuan.
2.    Kebudayaan berdasarkan agama, contohnya: Didalam agama islam alcohol dan makan daging babi, makan daging anjing di larang tetapi di agama lain tidak diharamkan.
3.    Kebudayaan berdasarkan kebiasaan, contohnya: Di Negara Barat atau Eropa seperti Amerika Serikat seks bebas tidak dilarang tetapi di Negara timur seperti di Indonesia seks bebas sangat dilarang.





Sumber Referensi 

www.wikipedia.com

www.google.com