BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah
negara yang mayoritas penduduknya muslim. Tersebar di berbagai pelosok daerah,
masyarakatnya pun punya tradisi yang berbeda-beda saat menyambut hari raya Idul
Fitri atau yang biasa disebut Lebaran. Idul Fitri juga
bisa diartikan sebagai puncak atau klimaks dari pelaksanaan ibadah puasa di
bulan Ramadhan. Idul Fitri sendiri memiliki keterkaitan makna dengan tujuan
akhir yang ingin diraih dari pelaksanaan kewajiban berpuasa. Idul Fitri secara
bahasa atau etimologi bisa berarti Hari Raya Kesucian atau bisa juga diartikan
sebagai Hari Kemenangan umat Islam. Kemenangan disini adalah bentuk dari
kemenangan dalam menggapai kesucian atau perwujudan dari kembali kepada keadaan
fitrah (Fitri).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tradisi Pada Saat Hari Raya di Indonesia
Ada beberapa
kegiatan yang sudah menjadi tradisi lebaran bagi masyarakat Indonesia. Tradisi
lebaran ini sudah terjadi secara turun-temurun sebagai warisan budaya bangsa
yang masih belum terkikis oleh modernisasi jaman.Berikut ini kegiatan yang sudah menjadi tradisi lebaran bagi masyarakat Indonesia:
1. Mudik
Banyaknya para perantau, baik dari luar kota maupun luar pulau untuk mencari nafkah jauh dari kampung halaman, membuat tradisi mudik tidak pernah terlewatkan di setiap Lebaran dari tahun ke tahun.Apalagi libur lebaran umumnya lebih panjang daripada libur di hari lain, sehingga orang-orang memiliki banyak waktu untuk pulang kampung ataupun berkunjung ke sanak saudara yang berada jauh khususnya orangtua.
Mudik merupakan tradisi terbesar di hari Lebaran bagi masyarakat kita. Para pemudik bisa mencapai puluhan juta per tahun
2. Halal Bi Halal
Halal bi halal adalah istilah untuk saling mengunjungi teman, tetangga, dan sanak saudara untuk saling ber maaf-maaf-an.Tradisi ini bahkan juga mengikuti perkembangan jaman dengan melakukan halal bi halal melalui media online dan gadget modern. Kini banyak di antara kita yang saling bermaafan melalui handphone, media sosial, dan semacamnya.
3. Takbir keliling
Malam Lebaran selalu ditandai dengan kumandang takbir untuk merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Dan sebagai tradisi kita sering melakukan takbir keliling baik dengan menggunakan kendaraan maupun sekedar berjalan kaki. Kebersamaan masyarakat sangat terlihat di saat-saat seperti ini.4. Menabuh bedug
Dengan bersamaan kumandang takbir, umumnya orang-orang juga akan menabuh bedug sebagai ungkapan kebahagiaan mereka. Tabuhan bedug ini dilakukan seirama sehingga membuat suasana malam lebaram semakin marak dan mengharukan.5. Ketupat
Sepulang shalat Idul Fitri, biasanya menu sarapan berupa ketupat sudah tersaji dengan menarik. Ketupat Lebaran ini biasanya dimakan dengan opor ayam, rendang daging, semur dan kerupuk udang. Bahagia rasanya berkumpul bersama keluarga dan makan ketupat Lebaran bersama-sama.6. Saling mengirim makanan
Saling mengirim makanan ke tetangga sebelah maupun sanak saudara yang agak jauh juga merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang.Selain untuk tetap menjaga tali persaudaraan antar warga, tradisi ini juga menjadi ajang saling memberi kepada keluarga yang kurang mampu dan berbagi kebahagiaan di hari Lebaran.
7. THR
THR atau uang saku ini sudah menjadi tradisi untuk dibagikan kepada anak-anak kecil. Hal ini juga yang paling ditunggu-tunggu. Selain itu perusahaan-perusahaan juga akan mengeluarkan THR untuk para karyawannya. hal ini juga telah menjadi ketetapan pemerintah.8. Tradisi Lebaran dengan baju baru
Tradisi ini sebenarnya menjadi simbol bahwa Lebaran adalah hari yang fitri dan kita terlahir seperti baru kembali. Namun bila budget Anda terbatas, jangan memaksakan tradisi ini ya.9. Ziarah makam
Setelah lepas sholat Idul Fitri biasanya warga akan berbondong-bondong berziarah ke makam leluhur dan orangtua untuk mendoakan arwah mereka.10. Rekreasi
Menghabiskan waktu libur lebaran biasanyasaling mengunjungi rumah saudara dan sekaligus berpergian ke tempat wisata. Tradisi ini membuat tempat-tempat wisata penuh dikunjungi orang-orang yang ingin menghabiskan waktu lebaran bersama keluarga.11. Petasan
Meski jauh-jauh hari sudah ada himbauan dan razia, petasan tetap muncul di sana sini. Tradisi ini susah diberantas karena sudah berakar. Setiap Lebaran tiba, pasti banyak orang berjualan kembang api dan petasan. Bagi Anda yang punya bayi, jagalah agar ia tidak kaget karena petasan.
12. Grebeg Syawal – Yogyakarta
Grebeg syawal adalah tradisi “menggerebeg” gunungan yang berisi kacang panjang, cabai, dan hasil bumi lainnya. Tradisi ini dilakukan setiap tanggal 1 syawal sebagai perwujudan sedekah dari Sultan kepada rakyatnya. Masyarakat berebut mendapatkan isi dari gunungan karena dipercaya dapat mendatangkan berkah dan ketentraman bagi siapa saja yang mengambilnya.
Grebeg syawal adalah tradisi “menggerebeg” gunungan yang berisi kacang panjang, cabai, dan hasil bumi lainnya. Tradisi ini dilakukan setiap tanggal 1 syawal sebagai perwujudan sedekah dari Sultan kepada rakyatnya. Masyarakat berebut mendapatkan isi dari gunungan karena dipercaya dapat mendatangkan berkah dan ketentraman bagi siapa saja yang mengambilnya.
13. Bakar Gunung Api – Bengkulu
Menyusun batok kelapa seperti tusuk sate sehingga membentuk gunungan, lalu membakarnya itulah maksud dari tradisi ini. Tradisi ini dilakukan oleh Suku Serawak, dipercaya bahwa batok kelapa menyimbolkan ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga doa bagi arwah keluarga agar hidup tentram di akhirat.
Menyusun batok kelapa seperti tusuk sate sehingga membentuk gunungan, lalu membakarnya itulah maksud dari tradisi ini. Tradisi ini dilakukan oleh Suku Serawak, dipercaya bahwa batok kelapa menyimbolkan ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga doa bagi arwah keluarga agar hidup tentram di akhirat.
14. Ilo Sanggari – Dompu, Nusa Tenggara Barat
Sebelum adanya penerangan seperti lampu, warga Dompu menyambut hari Lebaran dengan membakar ilo sanggari atau lentera. Warga percaya bahwa dengan membakar ilo sanggari akan mengundang malaikat dan roh leluhur yang akan memberikan berkah di hari Lebaran keesokan harinya. Namun sekarang, tradisi ini jarang dilakukan karena lentera sudah jarang digunakan.
Sebelum adanya penerangan seperti lampu, warga Dompu menyambut hari Lebaran dengan membakar ilo sanggari atau lentera. Warga percaya bahwa dengan membakar ilo sanggari akan mengundang malaikat dan roh leluhur yang akan memberikan berkah di hari Lebaran keesokan harinya. Namun sekarang, tradisi ini jarang dilakukan karena lentera sudah jarang digunakan.
15.Harus Makan! – Papua
Jika Anda akan berlebaran di Papua, Anda harus siap dengan perut kosong! Karena setiap Anda berkunjung ke rumah kerabat di sana, maka Anda harus ikut menyantap hidangan khas Lebaran yang disediakan oleh tuan rumah. Jika tidak, Anda akan di cap tidak sopan.
Jika Anda akan berlebaran di Papua, Anda harus siap dengan perut kosong! Karena setiap Anda berkunjung ke rumah kerabat di sana, maka Anda harus ikut menyantap hidangan khas Lebaran yang disediakan oleh tuan rumah. Jika tidak, Anda akan di cap tidak sopan.
16. Perang Topat – Pulau
Lingsar, Lombok Barat
Tradisi ini biasa dilakukan satu minggu setelah solat eid. Kegiatannya berupa perang topat dimana warga sekitar saling melempar ketupat satu sama lain. Tradisi ini dipercaya dapat mengabulkan doa-doa mereka yang telah dipanjatkan di Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi ini biasa dilakukan satu minggu setelah solat eid. Kegiatannya berupa perang topat dimana warga sekitar saling melempar ketupat satu sama lain. Tradisi ini dipercaya dapat mengabulkan doa-doa mereka yang telah dipanjatkan di Hari Raya Idul Fitri.
17. Meriam Karbit –
Pontianak
Malam Takbiran menjadi sangat menakutkan di Pontianak karena suara meriam akan berdentum semalaman. Meriam berukuran jumbo yang terbuat dari batang kayu ini biasa dipasang di tepian sungai Kapuas. Dahulu, meriam ini dinyalakan untuk mengusir kuntilanak, namun sekarang itu dinyalakan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Malam Takbiran menjadi sangat menakutkan di Pontianak karena suara meriam akan berdentum semalaman. Meriam berukuran jumbo yang terbuat dari batang kayu ini biasa dipasang di tepian sungai Kapuas. Dahulu, meriam ini dinyalakan untuk mengusir kuntilanak, namun sekarang itu dinyalakan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.
18.
Ngejot – Bali
Nyama selam adalah sebutan penduduk Bali yang beragama Hindu kepada kerabat mereka yang beragama Islam. Menjelang Hari Raya Idul Fitri warga muslim menggelar tradisi “ngejot” atau membagi-bagikan makanan kepada masayarakat sekitar tanpa membeda-bedakan agama yang dianutnya. Sehingga tercipta keharmonisan saat hari Lebaran nanti.
Nyama selam adalah sebutan penduduk Bali yang beragama Hindu kepada kerabat mereka yang beragama Islam. Menjelang Hari Raya Idul Fitri warga muslim menggelar tradisi “ngejot” atau membagi-bagikan makanan kepada masayarakat sekitar tanpa membeda-bedakan agama yang dianutnya. Sehingga tercipta keharmonisan saat hari Lebaran nanti.
19.
Kenduri Lebaran – Katapang, Kalimantan Barat
Tradisi kenduri Lebaran adalah tradisi berkunjung ke rumah kerabat lalu membacakan doa dirumahnya. Kegiatan ini biasa diiringi dengan tradisi “ketupat colet” yaitu cara memakan ketupat yang berbeda dengan biasanya. Ketupat yang sudah dipotong-potong tidak boleh dimakan langsung menggunakan sendok dan lauk pauk, melainkan “dicolet”.
Tradisi kenduri Lebaran adalah tradisi berkunjung ke rumah kerabat lalu membacakan doa dirumahnya. Kegiatan ini biasa diiringi dengan tradisi “ketupat colet” yaitu cara memakan ketupat yang berbeda dengan biasanya. Ketupat yang sudah dipotong-potong tidak boleh dimakan langsung menggunakan sendok dan lauk pauk, melainkan “dicolet”.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah
Lebaran atau hari raya Idul Fitri merupakan hari besar yang dinanti-nantikan
oleh umat Islam di dunia, karena dihari itu adalah hari kemenangan bagi umat
Islam setelah sebulan berpuasa di bulan Ramadhan. Liburan lebaran juga sering
dijadikan moment untuk berkumpul dengan keluarga, saudara-saudara, bahkan
kerabat jauh. Di hari-hari biasa, biasanya setiap orang sibuk dengan
aktvitasnya masing-masing, sehingga jarang berkumpul dengan keluarga atau
kerabat, jadi lebaran merupakan hari yang spesial sekali. Di hari lebaran
biasanya bahan-bahan makanan dan sembako harganya melonjak naik, tetapi karena
sudah menjadi kebiasaan masyarakat tak menghiraukannya lagi, bahkan membelinya
lebih banyak dari biasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar